Kamis, 03 Oktober 2013

Makalah Metedologi Studi Islam



KATA PENGANTAR

Segala puji kepada Allah, Rabb pencipta alam semesta, pengatur segala urusan makhluknya, raja segala raja, tidak ada sekutu bagi-Nya, tidak ada tuhan yang diibadahi dengan benar kecuali Dia, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dialah Rabb Yang menghiasi bumi ini dengan kelemah lembutan dan menjadikan kelemah lembutan itu sebagai sebab mendapat kelemah lembutan-Nya.
Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada Nabi Muhammad shallallohu µalaihi wasallam, keluarga, para shahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga akhir zaman.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam proses penulisan makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikannya dengan izin Alloh Azza wajalla. Dan kami berharap semoga bantuan-bantuan tersebut termasuk amal sholeh serta dapat bermanfaat bagi para pembaca dan khalayak umum.
Kami menyadari penyusunan makalah ³Konstruksi Teori Penelitian Agama Islam ditinjau melalui Studi Kepustakaan´ ini tidak lepas dari kekurangan, oleh karena itu kami mengharap dengan sangat saran dan kritik yang membangun demi perbaikan makalah ini dikemudian hari.



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Hampir  semua  penelitian memerlukan studi pustaka.Walaupun orang sering membedakan antara riset kepustakaan dan riset lapangan, keduanya tetap memerlukan penelusuran pustaka. Perbedaan utamanya hanyalah terletak pada fungsi, tujuan dan atau kedudukan studi pustaka dalam masing-masing riset tersebut. Dalam riset pustaka, penelusuran pustaka lebih daripada sekedar melayani fungsi-fungsi persiapan kerangka penelitian, mempertajam metodelogi atau memperdalam kajian teoretis. Riset pustaka dapat sekaligus memanfaatkan sumber perpustakaan untuk memperoleh data penelitiannya tanpa melakukan riset lapangan.

1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian konstruksi, teori, penelitian agama
2. Pengertian studi kepustakaan
3. Konstruksi teori penelitian agama islam melalui pendekatan:
a. pendekatan historis
b. pendekatan fisiologi



  
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Konstruksi,T eori dan penelitian
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia,W.J.S. Poerwadarminta Mengartikan konstruksi adalah susunan dan hubungan kata di kalimat atau di kelompok kata. Sedangkan teori berarti pendapat yang dikemukakan sebagai suatu keterangan mengenai suatu peristiwa berarti pula asas-asas dan hukum-hukum umum yang dasar suatu kesenian atau ilmu pengetahuan. Selain itu, teori dapat pula berarti pendapat, cara-cara, dan aturan-aturan untuk melakukan sesuatu . Dari pengertian tersebut, kita dapat memperoleh suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan konstruksi teori adalah susunan atau bangunan dari suatu pendapat, asas-asas atau hukum-hukum mengenai sesuatu yang  saling berkaitan, sehingga membentuk suatu bangunan.
Adapun Penelitian berasal dari kata teliti, dalam Kamus Bahasa Indonesia,W.J.S. Poerwadarminta berarti cermat atau seksama. Penelitian sama artinya dengan penyelidikan atau pemeriksaan yang dilakukan secara teliti. Dalam ilmu pengetahuan penelitian bisa kita diartikan sebagai upaya menemukan jawaban yang bisa dipertanggungjawabkan
2.2 Pembahasan studi kepustakaan
Yang dimaksud dengan studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain.
Studi kepustakaan merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan diteliti dapat ditemukan dengan melakukan studi kepustakaan. Selain itu seorang peneliti dapat memperoleh informasi tentang penelitian-penelitian sejenis atau yang ada kaitannya dengan penelitiannya. Dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti dapat memanfaatkan semua informasi dan pemikiran-pemikiran yang relevan dengan penelitiannya. Jadi kajian kepustakaan pada intinya dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan topik penelitian yang akan diajukan dengan penelitian sejenis yang yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya sehingga tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu dan mubadzir. Tinjauan pustaka ini juga berguna untuk mencari celah atau peluang dari suatu penelitian yang akan dilakukan.
2.3 Konstruksi teori agama islam  ditinjau  Melalui studi kepustakaan dengan melalui beberapa pendekatan
Adams mengemukakan bahwa tidak dapat dipungkiri pengetahuan yang paling  produktif dalam penelitian studi Islam adalah histories dan filologi.
A. Pendekatan Historis
Dalam melakukan konstruksi teori penelitian agama melalui pendekatan historis ini, dapat dilakukan dengan dua metode sebagai berikut:
1. Metode Kritik Dan Pembuktian Kebenaran
a. Meneliti dan Mempelajari Sanad
Dalam metode keisalaman,s anad dipandang sebagai tulang punggung berita. Ia merupakan media kritik terhadap suatu khabar, karena dengan diketahui siapa-siapa periwayatnya maka akan dapat diktahui pula nilaik habar itu.Sanad yang bersambung lagi sahih merupakan karakteristik umat islam. Kegunaannya ialah untuk memberikan rasa tenteram dan percaya pada khabar yang diriwayatkan dengan cara seperti ini, karena didalamnya terhimpun sejumlah bukti dan pendukung berupa perawi-perawinya bersifat  adil, tsiqah dan dhobit. Dari sejumlah pendukung itulah kesahihan suatu khabar yang diriwayatkan menjadI kokoh.
Deagan demikian tujuan penetapan sanad adalah memastikan kesahihan(kebenaran) suatu nash(teks) atau berita, serta melenyapkan kepalsuan dan kebohongan yang mungkin ada padanya. Dalam bidang penelitian historis(sejarah), dengan penyebutan sanad akan membantu pelacakan suatu riwayat dan kritik informasi. Maka oleh karena itu para ulama tetap mempertahankan eksistensi sanad.
            b. Meneliti dan Mempelajari Matan
Secara bahasa matan adalah sesuatu yang keras/terjal dan mencuat dari tanah,sedangkan secara istilahmat an merupakan susunan kalimat yang tercantum pada akhir sanad, yang berarti teks dari khabar itu sendiri. Yang dimaksudkan dengan studi matan di sini adalah mempelajari nash dari berbagai seginya; diantaranya ada yang memfokuskan pada penelitian diseputar kesahihannya, apabila tidak bertentangan dengan watak(alami) sesuatu dan informasi-informasi kesejarahan yang sudah valid, atau tidak mengandung sesuatu yang tidak mungkin atau kemustahilan, dan lain-lain.
2. Metode Interpretasi Historis
Yang dimaksud dengan Interpretasi Histori adalah pengetahuan tentang benang merah yang menghubungkan peristiwa dan kejadian yang berbeda untuk mengetahui motivasi tersebut, titik tolak, konklusi, serta pelajaran yang dapat dipetik dibalik peristiwa itu. Metode Interpret asi histori itu dibangun di atas pondasi konsep-konsep dan nilai-nilai, yang bila mana ia benar, maka metode tersebut dengan sendirinya akan benar dan lurus. Demikin pula sebaliknya jika konsep dan nilai itu rancu dan menyimpang maka hal yang sama akan mempengaruhi sebuah metode. Dan seperti dimaklumi bahwa setiap umat memiliki konsep tersendiri tentang manusia, kehidupan dan alam. Dan atas dasar konsep tersebut terbentuklah nilai, kehidupan kemasyarakatan, politik dan ekonomi. Melalui konsep/pemahaman itu pula manusia memandang berbagai persoalan, peristiwa-peristiwa dan manusia.
B. Pendekatan Filologi
Filologi  merupakan studi kerohanian dengan menelaah karya sastra atau sumber-sumbertertulis yang biasanya berhubungan dengan aspek bahasa agama. Tampaknya penelitian agama memang tidak dapat dipisahkan dari aspek bahasa, karena manusia adalah makhluk berbahasa sedangkan doktrin agama dipahami, dihayati dan disosialisasikan melalui bahasa. karena di dalam bahasa agama banyak digunakan bahasasi mbolik dan met aforik, maka kesalah pahaman untuk menangkap pesan dasarnya mudah terjadi. Jadi Filologi berguna untuk meneliti bahasa, meneliti kajian linguistik, makna kata-kata dan ungkapan terhadap karya sastra.
Hasil dari studi dengan pendekatan fiLologi menurut adam adalah sebuah sumber pustaka (literature) yang dapat menyentuh semua aspek kehidupan dan keaslian  umat islam tidak hanya menjadi rujukan pengetahuan barat tentang islam dan sejarahnya,fisiologis juga memainkan  peranan penting di dunia islam.Selain itu filologi harus ikut andil dalam studi islam.
            Penelitian agama melalui filologi ada tiga pendekatan:
1.      Metode tafsir
2.      Pendekatan filologi terhadap As-sunnah(al hadist)
3.      Pendekatan filologi  terhadap teks,naskah dan kitab

1.      Metode tafsir
Merupakan metode tertua dalam pengkajian agama,sesuai namanya  tafsir berarti penjelasan,pemahaman,dan perincian atas kitab suci. Sehingga isi kitab suci dapat di pahami sebagaimana dapat dikehendaki oleh tuhan.  Tafsir merujuk kepada ilmu yang dengannya pemahaman terhadap kitab yang diturunkan kepada Rasululloh Shollallohu Alahi wa Sallam, penjelasan mengenai makna-makna kitab Alloh dan penarikan hukum-hukum beserta hikmahnya diketahui.

2.      Pendekatan Filologi terhadap As-Sunnah(Al-Hadits) As-Sunnah
secara etimologi berarti tradisi atau perjalanan. Sedangkan al-Hadits secara etimologi berarti ucapan atau pernyataan dan sesuatu yang baru. Dalam arti teknis As-Sunnah (Sunnatur Rasul) identik dengan Al-Hadits. seluruhnya diyakini berasal dari nabi, melainkan ada yang berasal dari selain Nabi. Hal ini selain disebabkan sifat dari lafadz-lafadz yang tidak bersifat mu'jizat
3.      Pendekatan Filologi terhadap Teks, Naskah dan Kitab-Kitab :
untuk teks-teks atau naskah-naskah atau yang berkaitan dengan islam penafsirannya tidak perlu lagi mengadopsi metode-metode yang selain dari Islam, karena semua yang berkaitan dengan Islam telah ada penjelasannya secara valid dari al-Qur’an.
   

BAB III
KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Konstruksi Teori Penelitian Agama Islam yang kami lakukan adalah ditinjau melalui studi kepustakaan, yakni penelitian yang menggunakan bahan-bahan gerakan sebagai sumber rujukannya. Metode yang digunakan umumnya bersifat deskriptif analitis yang bersifat ilmiah dengan penggabungan hasil data-data yang telah dikumpulkan kedalam struktur konstruksi. Sedangkan pendekatan yang digunakan umumnya pendekatan historis dan filologis yang bersifat kawasan dan substansial. Maka akan dapat ditangkap dan dihayati makna substansial, hakikat ini, dan pesan spirit tehadap penelitian agama itu sendiri. Juga dari penelitian studi kepustakaan yang kami telah uraikan diatas, yaitu penelitian yang mendasarkan pada data yang terdapat dalam berbagai sumber rujukan di bidang historis dan filologi.

Tidak ada komentar: